Senin, 23 April 2012

Aku dan Tulisanku

Aku dan Tulisanku

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....



TANPA JUDUL

Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat
untuk untaian kalimat yang hendak saya tulis
   hari-hariku dipenuhi oleh suara-suara tak bergetar seperti kemarin ....
getaran itu semakin lama semakin sayup... perlahan
getaran itu melemah dan berhenti
seperti denyut nadi anak-anak ingusan
tak terdengar mereka oleh gesekan angin

Jika demokrasi adalah judul terindah bagi suatu bangsa
maka bangsaku hendak menggunakannya pula
mereka mengorbankan jiwa dengan sukarela atau dengan pesan
mereka sama-sama berdarah dan bahkan hilang oleh dahaga tanah
aliran sari-sari makanan kebebasan tak pernah sampai
tersebar ke seluruh tubuh
berhenti mereka di antara lembaran-lembaran kertas berstempel

Maaf jika hidupku adalah demokrasi
nampaknya ia tak punya judul lagi
kadang saya merasa sangat berharga dan ingin hidup
seperti jiwa Chairil Anwar
namun kadang saya menemukan ketidakbernilaian
yang mendorongku untuk mengakhiri hidup
the object of my affection telah mati
bersama judul tulisan-tulisan tentang demokrasi yang semakin kabur





Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu 


CINTA SEHARI SAJA

tatap aku melatiku..
biar kulihat pesonamu..
walau tak seanggun Melati..
kuyakin cintamu sejati..
walau tak seharum Mawar..
kaulah yang mampu membuat hatiku tergetar..

kaulah Kinanti..
pengusir mimpi yang dihadirkanTirani..
kaulah Kirana..
pencerah semesta,dengan cinta yang kau taburkan dilangit Jingga..

andai waktu mampu kutahan..
kebersamaan ini tak ingin kukembalikan..
biarlah kau hidup sebagai keabadian kenangan..
yang menghidupkan Aku dari dahaga kasih sayang..

dan esok yang kutakutkan pun segera tiba..
aku harus kembali merelakanmu kepadanya..
kepada Dia yang semestinya..
kepada dia orang yang sedari semula kau puja..

kini Dia datang..
menjanjikanmu segudang kasih sayang..
tinggalkan Aku seorang..
dengan untaian Rindu yang membentang..

 DO'A SANG PENDOSA



Wahai zat yang mendengar segalanya, wahai zat yang tahu segalanya. Hamba tidak meminta dibuatkan sebuah Al-Qur’an lagi untuk hamba, Hamba tidak meminta sbuah gunung diratakan, dan sebuah lautan dikeringkan. Hamba tida  meminta untuk dikembalikan kewaktu yang silam, supaya hamba bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan hamba. Yang hamba minta hanya rahmat dan ridha-Mu, untuk mengiringi sisa hidup dan kehidupan hamba. Supaya selamat hidup hamba didunia dan akhirat.

Andai semua permintaan hamba Engkau tolak, siakan atu hal yang jangan sampai Engkau tolak, yaitu berilah hamba hati yang bis bersyukur apapun situasi dan keadaannya, selebihnya biarlah menjadi keputusan-Mu.

Allahumma ya Allah, sungguh Engkau mengetahui
Stiap rahasia hati, rahasia gerak, rahasia pikiran
Smua makhluk-Mu. Trmasuk hamba-Mu ini, andai
Engkau tidak memiliki Rahman dan Rahim, tidak
memiliki kasih sayang, niscaya hanya kburukan hamba
yang terlihat, yang terdengar

Demi Nama-Mu yang menjaga Rahasia keburukan
Demi Nama-Mu yang menyembunyikan kesalahan
Jagalah hamba dan segenap orang yang hamba kenal
Dan yang hamba tidak kenal, dngan cintamu. Jagalah
Kami semua dengan pengharapan penuh kepada-Mu

Kemudahan Engkau mengampuni dosa dan menutupi
Kesalahan, membuat kami jarang putus harapan
Seberapapun kamu mengulanginya, sbrapapun kami
Mengulanginya, Engkaulah Sang Maha, tidak berbatas dan tidak bertepi

Inilah “Hiburan” bagi kami, para pendosa, para plaku
Kemaksiatan…….




Berawal dari tiada, kami ada. Dari saripati tanah,
Menjelma menjadi sperma, berkembang menjadi janin
Dan terus berkembang hingga lahir dan menjadi dewasa,
Duhai Penguasa waktu, tiada terasa, kini saya telah
Menjadi Ayah, dan Istri saya menjadi Ibu, melanjutkan
Regenerasi  Sunnatullah-Mu.
Ya Allah…
Perkenankan kami menjadi orang-orang yang bisa menjaga
Anugerah yang tiada ternilai.
Dan jadikan kami orang-orang yang memang layak mendapat
Kepercayaan dari-Mu.
Amin ya Robbal’alamin…


Rezeki itu Engkau yang atur, itu kami tahu, rezki itu
ditangan-Mu, itu juga kamu tahu. Tapi ktahuan kami itu
tidak berubah menjadi kesadaran yang tinggi
serta membumi dikeseharian perilaku, shingga hawa nafsu dan kninginan tetap saja menang dan mendorong kami ‘tuk mencarinya bukan lewat jalan-Mu

sebab rezeki itu dari-Mu, dan sbab rezeki itu Engkau yang atur,
maka kami juga sebenarnya paham, bahwa
rezeki yang cenderung dipaksakan ‘tuk mengambilnya
adalah pasti bukan dari-Mu, dan oleh karena
ia bukan rezeki, berarti ia adalah cemeti azab, akhirnya
kamipun sadar bahwa yang terjadi kemudian adalah
bukan kenikmatan yang kami nikmati melainkan
ketidaktenangan dan kegelisahan. Akhirnya kami harus
mnerima, bahwa kemuliaan dan kehormatan yang
kami cari bukan dari sisi-Mu adalah sebenarnya
kehinaan dan penderitaan…

apa-apa yang dari-Mu adalah kebaikan dannia harus
diperoleh dengan cara-cara yang biak, bukanlah
kebaikan bila diperoleh dengan cara-cara yang buruk
ya Allah, kalaulah kami sudah paham akan hal ini,
buatlah kepahaman tersebut menjadi selaras dengan hati
perbuatan dan pikiran kami, maafkanlah kami ya Allah….



Pantaskah hamba sombong sedangkan kehidupan ini Engkau yang Punya, engkau yang atur, pantaskah hamba durhaka, padahal Engkau pemberi rezeki, dan pemberi segala karunia.
Ya Allah, mata hamba tertutup, tidak bisa melihat kebesaran dan keagungan-Mu. Sebagiannya karena menginginkan dunia, dan sebagiannya lagi sebab kedunguan dan kebodohan, itulah sebabnya hamba bisa menjadi orang sombong, serakah dan durhaka…

Tiada yang hamba minta kecuali Engkau buka pintu ampunan-Mu dan Engkau berikan maaf-Mu untuk orang-orang dungu dan bodoh sperti hamba, amiiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar